Follow, Like, Share:
Official Store:

Jakarta – Sekolah Lansia Bageur Kencana di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan para lanjut usia (lansia). Pada Kamis, 23 September 2025 lalu, bertempat di Puskesmas Bantar Gebang, para peserta mengikuti sesi pembelajaran dengan topik krusial “Perubahan Fisik, Psikis, dan Sosial Saat Lanjut Usia.”
Materi penting tersebut disampaikan langsung oleh Sri Kustini, Apt., Kepala Sekolah Lansia Selantang Ceria, Rawalumbu, Kota Bekasi, sebagai bekal pengetahuan yang komprehensif bagi para lansia untuk menghadapi masa tua yang sehat dan bahagia.
Dalam pertemuan ini, terjadi momen penting perkenalan antara peserta Sekolah Lansia dengan Radio Lansia. Radio Lansia merupakan platform streaming khusus yang menyajikan berbagai hiburan nostalgia dan topik yang relevan bagi lansia.

Selain itu, para peserta juga diperkenalkan konsep Digital Marketing. Langkah ini bertujuan untuk membuka wawasan dan keterampilan baru, dengan semangat bahwa usia lanjut bukanlah penghalang untuk tetap produktif, bahkan di era digital.
Pelaksanaan kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari berbagai pihak, terutama para peserta. Namun, tantangan terkait fasilitas masih menjadi perhatian utama bagi pengelola.

Sofia, Kepala Sekolah Lansia Bageur Kencana, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan, sekaligus menyoroti kebutuhan akan lokasi yang lebih memadai. “Alhamdulillah semuanya lancar-lancar aja. Cuma mungkin kita belum ada tempat yang khusus untuk pertemuannya. Kita rencananya, mau ke rumah sakit. Salah satu rumah sakit, yang bisa kita jadikan tempat pertemuan, biar lebih enak,” ujar Sofia.
Antusiasme peserta juga diakui oleh pihak pelaksana program. Putri Yesi, S.Si., Apoteker, Kepala UPTD Pengendalian Penduduk Kecamatan Bantar Gebang, yang kini mengelola program ini di bawah DPPKB, menyatakan kekagumannya. “Saya lihat sangat antusias ya. Sebetulnya kita baru mengelola sekolah lansia ini kan baru, yang S1 yang ini. Saya melihat sangat antusias,” kata Putri Yesi.
Sekolah Lansia Bageur Kencana sendiri baru menggelar angkatan kedua di wilayah tersebut. Meskipun pembentukannya sempat menemui hambatan di awal, kini program ini semakin diterima dengan baik oleh masyarakat.

Nurjannah, Str.Keb., MM., Kepala Puskesmas Ciketingudik, Bantar Gebang, menjelaskan proses adaptasi tersebut. “Alhamdulillah sebenarnya kami ini adalah angkatan kedua ya, dari sekolah lansia. Yang pertama itu memang agak sedikit alot dalam pembentukan sekolah lansia, tapi dengan berjalannya waktu, dan kemarin luar biasa bagusnya pada waktu pertama, sehingga pada saat yang sekarang, sekolah lansia kedua, itu excited banget untuk ibu-ibu lansianya,” jelas Nurjannah.
Menjamin kesehatan fisik para lansia merupakan prioritas sebelum mereka aktif mengikuti pembelajaran. Hal ini ditekankan oleh Bidan Suherni Str.Keb., Kepala Puskesmas Cikiwul, Bantar Gebang.
“Kebetulan sebelum masuk ke lansia ini, mereka, oma-opa ini, akan dilakukan pemeriksaan fisiknya. Berat badannya, tinggi badannya, kemudian gula darahnya, segala macam. Mungkin kalau misalkan ada kolesterol atau asam urat pun mereka diperiksa. Karena mereka itu kan harus sehat ya. Jadi apabila nanti pada saat mereka sekolah atau kuliah, jadi harus sehat badannya,” terang Suherni.

Di balik pembelajaran dan pemeriksaan kesehatan, motivasi utama para peserta untuk bergabung ternyata sangatlah sederhana, yaitu untuk mencari kegembiraan dan interaksi sosial.

Siti, salah seorang perwakilan peserta Sekolah Lansia, berbagi alasannya bergabung di Sekolah Lansia Bageur Kencana, Bantar Gebang. “Biar ada kegiatan aja sebetulnya. Ketemu teman-teman kan ber-haha-hihi. Itu aja sebenarnya. Dan menyalurkan bakat yang terpendam,” tutup Ibu Siti dengan semangat.
Sekolah Lansia Bageur Kencana membuktikan bahwa masa tua bukanlah akhir dari pembelajaran, melainkan babak baru untuk menemukan kebahagiaan, kesehatan, dan bakat terpendam di tengah kebersamaan.