Posbindu Sakura Harapan Jaya Garda Terdepan Jaga Kesehatan Lansia

20250211 102058

Harapan akan Posbindu Sakura yang semakin baik, diungkapkan oleh Abdul Halim Adetan (74 tahun). “Kami harapkan ditingkatkan terus untuk Posbindu ini, karena ini sangat penting sekali untuk mencek kesehatan dalam lingkungan masyarakat, maupun untuk diri sendiri, dan masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

Puji Rahayu, Koordinator Posbindu Kelurahan Harapan Jaya, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa di wilayahnya terdapat 30 Posbindu yang telah dimulai sejak tahun 2007. Ia bersyukur bahwa saat ini kondisinya sudah lebih baik, meskipun awalnya tidak mudah untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kesehatan.

“Alhamdulillah ya, awalnya memang agak susah untuk memberi pengertian kepada beliau-beliau itu bahwa kita dibutuhkan di sini untuk mendeteksi kesehatan beliau,” kata Puji. “Tapi dengan segala usaha, Alhamdulillah sudah mulai pada bisa bergabung dengan kita setiap ada pemeriksaan.”

Selain berharap dukungan yang lebih baik dari pemerintah, Puji juga berharap semakin banyak masyarakat yang bergabung dan peduli pada kesehatan. “Pinginnya, pinginnya lansia yang ada di wilayah Harapan Jaya, semoga semuanya bisa sehat. Sehat dalam arti yang benar ya, sehat fisik dan sehat semuanya, menuju lansia yang bahagia lahir batinnya,” harapnya.

Kepala Puskesmas Seroja, Kelurahan Harapan Jaya, dr. Yanuar Ariando, yang juga hadir dalam kegiatan ini, mengakui pentingnya keberadaan Posbindu. “Sebenarnya kan Posbindu itu suatu wadah ya, suatu wadah dimana teman-teman yang sudah lansia ini bisa mendeteksi secara dini risiko-risiko penyakit yang kemungkinan akan dia derita,” ujarnya.

“Dan ketika sudah ketahuan penyakitnya atau ada problem, ya kita akan tindak lanjut dengan merujuk atau memeriksakan fasilitas kesehatan di mana dia terdaftar,” lanjutnya.

Meski demikian, dr. Yanuar Ariando atau biasa disapa dr. Yando ini, mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentang peran Posbindu, sehingga enggan untuk datang. “Mungkin karena satu, mereka mungkin merasa ya tadi masih paradigma sakit. Orang-orang kita tuh kalau nggak sakit nggak mau datang, nggak mau ngecek,” ujarnya.

Baca Juga:  Pensiunan! Bukan Berhenti, Hanya Ganti Posisi

“Dan mereka pun berharap ketika mereka ke Posbindu itu berobat,” lanjutnya. “Padahal sebenarnya kita di sini bukan ngobatin, karena ngobatin kan sudah ke paskes di mana dia terdaftar. Nah ini yang masih PR terbesar kami untuk merubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat,” tambahnya.

20250211 095205
Bagikan Liputan Ini ke Teman dan Grup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *