Pensiunan! Bukan Berhenti, Hanya Ganti Posisi

WhatsApp Image 2025 08 20 At 13.35.14

JAKARTA – Perkumpulan Juang Kencana (JuKen) BKKBN, wadah bagi para pensiunan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 pada Senin, 11 Agustus 2025, di Silver College, Haryono Suyono Center, Jakarta Selatan. Peringatan ini menjadi momen refleksi dan pengukuhan kembali komitmen para purnatugas untuk terus berkontribusi bagi bangsa, sejalan dengan tema yang diusung, “Bersama JuKen, Kita Wujudkan Lansia Berdaya.”

Pengabdian Tak Pernah Berhenti

WhatsApp Image 2025 08 20 At 13.35.15
Dr. Sudibyo Alimoeso, MA – Ketua Umum JuKen

Dalam sambutannya, Ketua Umum JuKen, Dr. Sudibyo Alimoeso, MA., menyampaikan rasa bangga dan haru atas perjalanan seperempat abad JuKen. Ia menceritakan kembali awal mula berdirinya perkumpulan ini pada 11 Agustus 2000 silam, yang diinisiasi oleh sekelompok purnatugas BKKBN.

“Angka 25 bukan sekadar bilangan, melainkan simbol kedewasaan dan kematangan organisasi kita,” ujar Sudibyo. “Hari ini menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan perjalanan kita dan mengambil hikmah dari setiap langkah yang telah kita tempuh,” lanjutnya.

Sudibyo menegaskan kembali bahwa masa purna bakti bukanlah akhir dari pengabdian, melainkan awal dari bentuk kontribusi yang berbeda. “Anda bisa pensiun dari sebuah pekerjaan, tapi jangan pernah berhenti untuk membuat kontribusi yang sangat berarti dalam hidup,” ujar Sudibyo mengutip tulisan penulis Amerika, Stephen Covey.

Makna Lansia Berdaya Menurut JuKen BKKBN

WhatsApp Image 2025 08 20 At 13.35.151
Makna Lansia Berdaya Menurut JuKen BKKBN

Saat berbincang dengan Radio Lansia (11/8), Sudibyo memperjelas makna dari tema HUT ke-25 JuKen. Menurutnya, lansia berdaya harus memenuhi tiga pilar penting, yaitu sehat, aman, dan mampu berpartisipasi.

“Umur boleh menua, tetapi pengabdian bisa diberikan setiap saat,” kata Sudibyo. “Lansia berdaya itu salah satunya harus sehat. Jadi, tadi Pak Menteri menyampaikan kalau sering bertemu dan sebagainya, saling bertukar pikiran dan lainnya, itu membuat imun kita semakin meningkat dan mereka menjadi semakin sehat.”

Baca Juga:  Seminar 'Semua Bisa Panjang Umur' Ajak Lansia Tingkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup

Lebih lanjut, Sudibyo menekankan pentingnya sehat yang mencakup tiga aspek. “Pertama, sehat fisik, sehat mental, karena tidak depresi, tidak menjadi demensia atau pikun. Kalau menyendiri itu gampang pikun, jadi harus sering begini. Kemudian, yang ketiga itu menurut WHO harus sehat social,” ujarnya.

Selain sehat, pilar kedua yang tak kalah penting adalah rasa aman. “Mereka harus merasa aman,” lanjut Sudibyo. “Aman itu aman dengan lingkungannya. Tadi Pak Menteri kalau punya kartu lansia itu sebenarnya bisa menjamin keamanan lansia. Jadi, dia dijamin hak-haknya. Jadi naik transportasi mudah, naik ini mudah, dan sebagainya, itu menjadi aman,” Sudibyo menjelaskan.

Pilar ketiga adalah kemampuan berpartisipasi. “Nah, ini yang kita harapkan bagi kawan-kawan lansia, jadilah lansia yang berdaya, yang sehat, merasa aman, baru bisa berpartisipasi baik kepada keluarga, tetangga, lingkungan, maupun bisa ke perkantoran dan sebagainya,” ujarnya.

WhatsApp Image 2025 08 20 At 13.35.16
Dr. Wihaji, S.Ag., MPd – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., MPd., turut mengapresiasi perjalanan JuKen. Ia menjelaskan bahwa peringatan HUT ini bersinergi dengan program BKKBN untuk penanganan lansia, yaitu program ‘Lansia Berdaya’.

Wihaji menyoroti tingginya populasi lansia di Indonesia, yang mencapai 11,7% dari total penduduk. Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah membuat berbagai program untuk lansia.

“Bentuknya sekolah, bisa S1, S2, S3. Tapi sekolahnya, sekolah yang penting ada aktivitas,” tutur Wihaji. “Kadang pengajian, kadang senam, kadang jalan-jalan. Yang penting ada aktivitas untuk menjawab suasana kebatinan, dan biar tidak kesepian. Bahasa kasarannya, biar tidak pikun,” lanjutnya.

Wihaji juga menekankan pentingnya bertindak daripada hanya berdiskusi. “Pesan Pak Presiden, jangan banyak diskusi, jangan banyak seminar, jangan banyak lokakarya. Langsung ke lapangan, selesaikan masalah,” ujarnya melanjutkan.

Baca Juga:  Lembah Ciater Jadi Saksi, Komunitas 50Plus Terus Beraksi!

JuKen Potret Nyata Lansia Berdaya

WhatsApp Image 2025 08 20 At 13.35.161
dr. Elsa Pongtuluran, M.Kes – Penata KKB Ahli Madya Kemendukbangga ( ke-3 dari kiri)

Penata KKB Ahli Madya Kemendukbangga/BKKBN, dr. Elsa Pongtuluran, M.Kes., menyebut JuKen sebagai bukti nyata dari konsep lansia berdaya.

“Dengan usia yang sudah bukan muda lagi, mereka masih tetap aktif, masih tetap berkumpul,” ujarnya. “Untuk silaturahmi, untuk temu kangen, ini hal yang juga berkaitan dengan program lanjut usia berdaya. Jadi salah satunya, seperti misal sekolah lansia. Sekolah lansia di sini kan juga sebenarnya sebagai wadah, selain long life education, ini juga wadah untuk berkumpul,” lanjutnya.

Senada dengan Elsa, Hartatik Sulistyoningsih, S.Kom, M.Eng., juga Penata KKB Ahli Madya Kemendukbangga/BKKBN, merasa para anggota JuKen menjadi figur teladan bagi para ASN BKKBN yang masih aktif.

“Diusia yang saat ini masih produktif, ini tentu saja menjadi figur bagi kami yang tentu saja harus berkarya lebih,” kata Hartatik. Ia juga berharap JuKen dapat terus berkolaborasi dalam menyukseskan program Lansia Berdaya. “Karena mereka pastinya banyak sekali pengalaman hidup yang bisa di-sharing dengan kita. Sehingga lebih lagi membuat program Lanjut Usia Berdaya ini semakin gencar disuarakan,” uangkapnya.

Perayaan HUT ke-25 JuKen diakhiri dengan harapan besar agar perkumpulan ini terus menjadi wadah yang bermakna dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Indonesia di masa depan. Salam JuKen “Sehat, Semangat, Ceria, Bahagia” diharapkan menjadi penyemangat dan terus menginspirasi para anggotanya.

WhatsApp Image 2025 08 20 At 13.35.171 1
Bagikan Liputan Ini ke Teman dan Grup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *