Artikel

Penyebab, Gejala, Pengobatan Dekubitus Pada Lansia

Radio Lansia – Dekubitus adalah luka yang terjadi akibat tekanan terus menerus pada kulit dalam jangka waktu lama. Dekubitus juga dikenal sebagai ulkus dekubitus atau luka tekan. Luka ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang serius.

Luka dekubitus muncul ketika suplai darah ke area tubuh tertentu terhambat akibat tekanan berlebihan dan berkepanjangan pada kulit. Akibatnya jaringan kulit akan rusak dan mati sehingga menimbulkan luka terbuka seperti kawah yang disebut dengan ulkus. Luka tekan biasanya terjadi pada bagian tulang tubuh yang menonjol, seperti siku, pinggul, tumit, punggung, bokong, dan belakang kepala.

Luka dekubitus sering terjadi pada lansia yang harus terbaring di tempat tidur karena kondisinya. Misalnya saja, orang lanjut usia yang terkena stroke banyak menghabiskan waktunya dengan berbaring atau duduk karena keterbatasan geraknya.

Penyebab Dekubitus

  • Tekanan: Tekanan yang berlebih pada kulit, terutama pada tulang yang menonjol seperti tulang belakang, panggul, tumit, dan siku, dapat merusak jaringan kulit.
  • Gesekan: Gesekan antara kulit dengan permukaan tempat tidur atau kursi juga dapat menyebabkan kerusakan kulit.
  • Guntingan: Ketika kulit tertarik ke arah yang berbeda, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jaringan kulit.
  • Kurang nutrisi: Kekurangan protein, vitamin, dan mineral dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
  • Kelembaban: Kulit yang lembap atau basah lebih rentan terhadap infeksi dan kerusakan.
  • Gangguan aliran darah: Kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan penyakit arteri perifer, dapat mengganggu aliran darah ke kulit dan meningkatkan risiko terjadinya dekubitus.

Gejala Dekubitus

Gejala dekubitus dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:

  • Perubahan warna kulit: Kulit di area yang terkena tekanan mungkin menjadi merah, merah muda, atau ungu.
  • Bengkak: Area kulit yang terkena tekanan mungkin terlihat bengkak.
  • Panas: Kulit di sekitar luka mungkin terasa hangat.
  • Nyeri: Beberapa penderita mengalami nyeri, sementara yang lain tidak merasakan nyeri sama sekali.
  • Luka terbuka: Pada tahap yang lebih lanjut, akan muncul luka terbuka yang dapat mengeluarkan cairan atau nanah.
  • Bau tidak sedap: Luka yang terinfeksi dapat mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Tahapan Dekubitus

Dekubitus biasanya dibagi menjadi beberapa tahap berdasarkan kedalaman dan luasnya luka:

  • Tahap 1: Terjadi perubahan warna kulit, namun kulit masih utuh.
  • Tahap 2: Terdapat luka terbuka yang dangkal, mirip lecet atau lepuh.
  • Tahap 3: Luka terbuka yang lebih dalam, melibatkan kerusakan jaringan kulit hingga lapisan lemak.
  • Tahap 4: Luka terbuka yang sangat dalam, merusak otot, tulang, dan bahkan organ internal.

Pencegahan Dekubitus

Pencegahan dekubitus sangat penting untuk dilakukan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Ganti posisi tubuh secara teratur: Ubah posisi tubuh setiap 2 jam untuk mengurangi tekanan pada kulit.
  • Gunakan alas tidur yang lembut: Pilih alas tidur yang dapat mengurangi tekanan pada kulit.
  • Jaga kebersihan kulit: Bersihkan kulit secara teratur dengan air hangat dan sabun yang lembut.
  • Gunakan bantalan pelindung: Gunakan bantalan pelindung untuk mengurangi gesekan antara kulit dan permukaan tempat tidur.
  • Perhatikan nutrisi: Pastikan lansia mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
  • Kontrol kelembaban: Jaga agar kulit tetap kering.

Pengobatan Dekubitus

Pengobatan dekubitus tergantung pada tingkat keparahan luka. Beberapa tindakan yang umum dilakukan antara lain:

  • Membersihkan luka: Luka harus dibersihkan secara teratur dengan larutan antiseptik.
  • Mengganti perban: Perban harus diganti secara teratur untuk mencegah infeksi.
  • Mengurangi tekanan: Kurangi tekanan pada area yang luka dengan menggunakan bantal atau alat bantu lainnya.
  • Terapi nutrisi: Tingkatkan asupan protein, vitamin, dan mineral untuk mempercepat penyembuhan.
  • Pengobatan infeksi: Jika terjadi infeksi, akan diberikan antibiotik.
  • Operasi: Pada kasus yang parah, mungkin diperlukan operasi untuk mengangkat jaringan yang mati dan menutup luka.

Penting untuk diingat bahwa dekubitus adalah kondisi yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti infeksi sistemik dan sepsis. Oleh karena itu, jika Anda mencurigai adanya dekubitus pada lansia, segera konsultasikan dengan dokter.

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari dekubitus. Dengan perawatan yang tepat, dekubitus dapat dicegah dan disembuhkan.

Redaksi

Recent Posts

Wirausaha Jurus Jitu KEMNAKER Hadapi Era Aging Population

Radio Lansia - Di tengah upaya pemerintah mengurangi angka pengangguran, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Balai…

2 weeks ago

Usia Hanya Angka, Belajar Tak Mengenal Batas

Jakarta – Aula Rumah Sakit Santa Elisabeth, Bekasi dipenuhi semangat dan keceriaan. Pada hari itu,…

2 months ago

Di Antara Ilmu dan Cahaya

Di Antara Ilmu dan CahayaBukan Hanya Al Ghazali, mungkin juga kita,Bukan Hanya Pendidik, mungkin yang…

2 months ago

Pensiunan! Bukan Berhenti, Hanya Ganti Posisi

JAKARTA – Perkumpulan Juang Kencana (JuKen) BKKBN, wadah bagi para pensiunan Badan Kependudukan dan Keluarga…

2 months ago

Sepuh dan Disepuh

Sepuh dan Disepuhsatu dengan yang lainnya memang berbeda @yudhaheryawanasnawi Sepuh adalah kata yang mengalir pelan…

2 months ago

Semangat Muda Menjemput “Kehidupan Kedua”

Jakarta, 23 Juli 2025 - Hotel Green Forest, Bogor, menjadi saksi bisu kehangatan dan semangat…

2 months ago