Komunitas

Komunitas 50+ Tepis Stigma Buruk Tentang Lansia

Komunitas 50plus Rumah Baru Bagi Usia 50-an

Sejak berdiri tahun 2021 silam, Komunitas 50plus telah menjadi rumah bagi sekitar 500-an anggota, dengan rentang usia 50 hingga 80-an tahun. Mereka tersebar di berbagai kota di seluruh tanah air, bahkan di beberapa kota di luar negeri seperti di Toronto (Kanada), Melbourne (Australia),  Singapore dan Amerika.

Ada berbagai alasan anggota bergabung dengan Komunitas 50plus. Pudjo Iman Santoso (69 tahun), saat berbincang dengan Radio Lansia di sela-sela acara, mengakui bahwa komunitas itu penting untuk lansia maupun pensiunan, terutama komunitas 50plus yang memiliki berbagai kegiatan.

“Alasan saya bergabung dengan 50plus, yang pertama sebetulnya adalah usia pensiun itu harus punya komunitas. Ini pengalaman yang saya hayati sejak ayah saya pensiun. Jadi seorang yang berusia di atas 50 atau pensiun harus punya komunitas.  Lalu yang kedua adalah banyak hobi di 50+ ini yang baik, dan hobi ini dibutuhkan juga oleh seorang yang pensiun. Inilah sebetulnya yang perlu disosialisasikan, keberadaan 50plus yang telah punya 20 macam, yang bisa menjadi hobi, bukan sekedar bisnis, itu sangat diperlukan oleh seorang yang pensiun,” ungkapnya, Sabtu (31/8).

Demikian halnya dengan Wini Soewarno (59 tahun). Mengisi waktu di sela-sela WFH (work from home) akibat Pandemi covid-19 lalu menjadi alasan mencari komunitas yang sesuai.

“Komunitas ini kan saya ketemunya waktu pandemi. Pandemi kan WFH ya, jadi disela-sela waktu itu mau ngapain ya, gitu. Jadi ketika ada ketemu komunitas 50plus, oh ternyata ini cocok nih, karena saya sudah 50 juga waktu itu.” Demikian penuturannya kepada Radio Lansia, saat ditemui di sela-sela acara, Sabtu (31/8).

Dokumentasi Foto Komunitas 50plus

Namun alasan sedikit berbeda disampaikan oleh William win Yang. Anggota 50plus termuda dengan usia yang masih 44 tahun ini bergabung karena diajak. Meski demikian, William saat berbincang dengan Radio Lansia, merasa happy bahkan bergabung dengan komunitas 50plus menambah pengetahuan dan juga koneksi.

“Saya waktu itu masuknya karena diajak pak Jim. Tapi kita melihat ini, kita bergaul dengan lintas umur, lintas generasi, dan ternyata menyenangkan juga gitu. Intinya, awalnya seperti itu. Jadi menyenangkan juga, dan saya suka berkontribusi,” ujarnya, Sabtu (31/8).

“Orang-orangnya cukup menyenangkan, dan gampang didekatin, gampang kita blend, dan banyak pengetahuan, dan koneksi-koneksi yang kita jalin di sini,” lanjutnya.

Page: 1 2 3

Redaksi

Recent Posts

Alun-Alun

Alun-alunbukan hanya Alun-Alun Kota Pekalongan, ~ Melainkan ada filosofi lama yang tertinggal di sana @yudhaheryawanasnawi__Pagi…

2 months ago

Melipat Waktu

Melipat WaktuYang ini sains kebingungan, padahal ini adalah keniscayaan. @yudhaheryawanasnawi. Seorang sufi pernah berkata, “Waktu…

2 months ago

Wisuda Ratusan S1 usia Senja Dari “Barat”, Tak Pernah Terlambat Menjadi Hebat

Jakarta - Balai Patriot, Kantor Walikota Bekasi, dipenuhi suasana haru dan kebahagiaan pada Jumat, 18…

3 months ago

Orangtua Itu Dan Rukunnya

Orangtua Itu dan RukunyaDan Pekalongan memberi sentuhan Pelajaran Kembali @yudhaheryawanasnawi. Setiap kali saya bermalam di…

3 months ago

Gak Cuma Sekolah, Selantang CERIA Punya Suara Emas Bikin Pangling

Bekasi, 8 Juli 2025 – Semangat dan keceriaan lansia mewarnai Revo Mall, Bekasi, pada tanggal…

3 months ago

Lembah Ciater Jadi Saksi, Komunitas 50Plus Terus Beraksi!

Jakarta, 2 Juni 2025 – Komunitas 50plus kembali menggelar acara kumpul akbar tahunan, kali ini…

4 months ago