Komunitas

Wisuda Ratusan S1 usia Senja Dari “Barat”, Tak Pernah Terlambat Menjadi Hebat

Jakarta – Balai Patriot, Kantor Walikota Bekasi, dipenuhi suasana haru dan kebahagiaan pada Jumat, 18 Juli 2025 lalu. Lebih dari 400 wisudawan dari empat Sekolah Lansia di Kota Bekasi, yaitu Sekolah Lansia Selantang Ceria Rawalumbu, Latansa Sakura Bekasi Barat, Selancar Poge Hebat Pondok Gede, dan Bagir Kencana Bantargebang, merayakan kelulusan mereka dalam acara Wisuda Sekolah Lansia Kota Bekasi Tahun 2025. Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata bahwa semangat belajar dan berkarya tak mengenal usia.

Acara bergengsi ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Walikota Bekasi, Tri Adhianto; Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi; Kepala DPPKB Kota Bekasi, Ika Indah Yantri; serta berbagai undangan lainnya. Kemeriahan pun semakin terasa dengan penampilan hiburan menarik yang disuguhkan langsung oleh para wisudawan, menunjukkan bakat dan kreativitas mereka.

Komitmen Pemerintah Kota Bekasi Untuk Lansia

Walikota Bekasi, Tri Adhianto

Walikota Bekasi, Tri Adhianto, saat berbincang dengan Radio Lansia (18/7) mengungkapkan kebanggaannya terhadap perkembangan Sekolah Lansia ini. “Saya kira ini adalah bagian dari satu proses panjang. Dimulai pada tahun 2022 dengan anggaran Rp 200 juta dan fokus modeling di satu kecamatan. Di tahun 2023, anggaran meningkat menjadi lebih dari Rp 500 juta dan menyasar 12 kecamatan. Tahun ini kita siapkan Rp 800 juta, dan tahun depan kita siapkan Rp 1 miliar,” papar Tri, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah.

“Pemerintah daerah memandang bahwa lansia itu bukan tugasnya menjaga cucu, tetapi justru bagaimana mencarikan mereka ruang-ruang interaktif, ruang-ruang untuk mereka bisa mengeksplor dirinya,” ujar Tri menegaskan.

Tri berharap lansia bisa terus meningkatkan imunitasnya melalui kegiatan, pertemanan, silaturahmi, dan pembelajaran yang nyaman, sehingga menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat. “Harapannya adalah bagaimana kita mencari ruang-ruang, kemudian pihak-pihak yang mampu mempekerjakan atau memberdayakan mereka,” tambah Bapak Tri.

Lansia Sehat, Mandiri, Ceria dan Berdaya

Kepala Perwakilan kementerian Kependudukan dan Pembangunan keluarga, Dadi Ahmad Roswandi

Senada dengan Walikota, Dadi Ahmad Roswandi, Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Jawa Barat, menyoroti pentingnya pemberdayaan lansia. “Ini keren ya, saya lihat antusiasme dari para peserta sekolah yang telah lulus,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa salah satu ‘quick wins’ Kemendukbangga BKKBN adalah terkait “SIDAYA” atau Lansia Berdaya. Dengan jumlah lansia di Indonesia yang mencapai hampir 12% dari total populasi, dan 11,25% atau sekitar 5-6 juta lansia di Jawa Barat, kehadiran negara sangat esensial.
“Kita ingin lansia yang sukses dengan tujuh dimensi lansia itu sendiri. Jadi kita ingin lansianya sehat, lansianya mandiri, lansianya ceria, dan lansianya bahagia,” jelas Dadi. Ia juga berharap ke depan lansia mampu berkontribusi terhadap ekonomi.

Tantangan dalam Proses Belajar

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Ika Indah Yantri

Ika Indah Yantri, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Kota Bekasi, mengakui tantangan dalam mengelola sekolah lansia. “Ya kalau tantangannya mungkin karena memang usianya sudah di atas 60 tahun, jadi kan mereka suka agak sulit. Tapi Alhamdulillah untuk sekolah lansia di Kota Bekasi bisa berjalan lancar,” ucap Ika. Ia juga mengapresiasi inovasi-inovasi yang berhasil ditampilkan oleh para lansia dalam acara wisuda.

Optimisme juga disampaikan oleh Dezi Syukrawati, Kabid DPPKB Kota Bekasi. “Ya mudah-mudahan sekolah lansia di Kota Bekasi terus berkembang, karena memang pemerintah selalu siap untuk memfasilitasinya,”ujarnya.

Kisah Inspiratif dari Para Pendidik dan Peserta

Kepala Sekolah Lansia Latansa Sakura, Bekasi Barat, Kurniatun Fajar

Kurniatun Fajar, Kepala Sekolah Lansia Latansa Sakura, Bekasi Barat, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. “Sangat menarik, sangat berkesan terutama para lansia bahagia banget setelah pembelajaran 12 kali ya, menyelesaikan S1-nya. Mereka makin semangat karena dengan acara ini. Yang jelas tuh gak bisa diceritain kebahagiaan mereka itu,” tuturnya dengan sumringah.

Sementara itu, Hasmi Fardah, Kepala Sekolah Lansia Selancar Poge Hebat, Kec. Pondok Gede, menjelaskan pentingnya sinergi dalam Sekolah Lansia ini. “Kami bersinergi dengan Pemerintahan Kecamatan Pondok Gede, Kelurahan. Ada lima kelurahan yang tergabung, dan kerjasama dengan Universitas As-Syafi’iyah. Kami berjumlah siswa 150 kurang lebih dari satu kecamatan,” katanya.
Demikian juga halnya dengan Sofia, Kepala Sekolah Lansia Bagir Kencana, Kec. Bantar Gebang, mengungkapkan semangat para lansia. “Alhamdulillah sepertinya lansia kita semangat semuanya untuk mengikuti sekolah lansia yang S2,”ujarnya.

Kebahagiaan dan manfaat langsung dirasakan oleh peserta. Tatang Andreas Suwartana (68 tahun), peserta dari Sekolah Lansia Selancar Poge Hebat, berbagi pengalamannya. “Kami bisa tahu cara mengelola kesehatan, terutama tekanan darah, gula darah. Kemudian kami juga diajarkan keterampilan, misalkan seperti mengelola sampah dan lain-lainnya,” ujarnya. Sedangkan Eni Kuswandari, peserta dari Sekolah Lansia Latansa Sakura, Bekasi Barat, berharap agar para lansia di Bekasi terus tangguh. “Mudah-mudahan lansia-lansia pada tanggung semuanya,”ujarnya bersemangat.

Masa Depan Komunitas Lansia yang Produktif

Camat Pondok Gede, Kota Bekasi, Zainal Abidin

Zainal Abidin, Camat Pondok Gede, Kota Bekasi, melihat sekolah lansia sebagai wadah penting. “Harapannya sekolah lansia ini sebagai wadah komunitas para Bapak/Ibu yang sudah memasuki umur pensiun setelah aktif bekerja. Mudah-mudahan dengan komunitas sekolah lansia ini tetap bisa mengekspresikan diri, tetap aktif bersilaturahmi dan terus bergerak sehingga tetap semangat menjalani kehidupan purna baktinya,” ungkapnya, menegaskan komitmen untuk mencari mitra yang konsisten mendukung pembinaan lansia.

Wisuda Sekolah Lansia Kota Bekasi 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa usia senja bukanlah penghalang untuk terus belajar, berinteraksi, dan berkarya. Ini adalah langkah maju bagi Kota Bekasi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan memberdayakan seluruh warganya, termasuk para lansia.

Redaksi

Recent Posts

Wirausaha Jurus Jitu KEMNAKER Hadapi Era Aging Population

Radio Lansia - Di tengah upaya pemerintah mengurangi angka pengangguran, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Balai…

2 weeks ago

Usia Hanya Angka, Belajar Tak Mengenal Batas

Jakarta – Aula Rumah Sakit Santa Elisabeth, Bekasi dipenuhi semangat dan keceriaan. Pada hari itu,…

2 months ago

Di Antara Ilmu dan Cahaya

Di Antara Ilmu dan CahayaBukan Hanya Al Ghazali, mungkin juga kita,Bukan Hanya Pendidik, mungkin yang…

2 months ago

Pensiunan! Bukan Berhenti, Hanya Ganti Posisi

JAKARTA – Perkumpulan Juang Kencana (JuKen) BKKBN, wadah bagi para pensiunan Badan Kependudukan dan Keluarga…

2 months ago

Sepuh dan Disepuh

Sepuh dan Disepuhsatu dengan yang lainnya memang berbeda @yudhaheryawanasnawi Sepuh adalah kata yang mengalir pelan…

2 months ago

Semangat Muda Menjemput “Kehidupan Kedua”

Jakarta, 23 Juli 2025 - Hotel Green Forest, Bogor, menjadi saksi bisu kehangatan dan semangat…

2 months ago